Setengah dinding terbuat dari batu bata merah. Setengah lagi terbuat
dari tepas, bambu yang diukir seperti anyaman tikar. Daun rumbia pun
menjadi pelindungnya. Terkadang ketika hujan turun, rintik hujan itu
dapat menembus daun rumbia sehingga aku harus menampung air hujan itu
dengan ember.
Tanaman padi di belakang rumah adalah satu-satunya harapan aku untuk
menahan lapar. Aku adalah anak piatu. Ibuku meninggalkanku ketika aku
keluar dari rahimnya. Akulah yang menggantikan ibu di rumah. seperti
memasak. Aku beruntung masih ada ayah yang selalu menemaniku walau
kondisi ekonominya hanya bisa untuk bertahan hidup. Ayah memang tidak
mampu menyekolahkanku. Tapi, ayah selalu menjadi guruku. Ayah
mengajariku untuk bersabar, membaca Al – Qur’an, menulis, berdoa, serta
tidak lupa untuk sholat lima waktu.
Disaat aku mulai dewasa, tepatnya menyambut bulan ramadhan, ayah meninggal. Aku masih mengingat kata-kata terakhir dari ayah.
“Nak, percaya keajaiban itu ada”
Sebulan kepergian ayah, seorang ustad dari perkotaan memberikan
formulir perlombaan membaca Al – Qur’an ke padaku. Ustad itu berkata
lombanya adalah pagi hari esok. Aku bingung bagaimana caranya aku bisa
menempuh perjalanan menuju kota dengan cepat.
Keesokan paginya aku mencoba menempuh perjalanan ke perkotaan memakai
sepeda tua ayah. Aku terus mendayung lebih cepat, waktu hanya tersisa
lima menit lagi. Aku menangis seraya mengingat perkataan terakhir dari
ayah sebelum meninggal.
“Ya allah beri aku keajaibanmu” Teriakku mendayung sepeda lebih cepat.
Tiba-tiba sepeda tua ayah yang aku gunakan untuk menempuh perjalanan
menuju kota, terbang secepat cahaya. Akhirnya aku tiba di perlombaan
tepat waktu. Bukan hanya sepeda tua ayah yang terbang yang saat itu
membuatku bahagia. Kemenangan yang kuraih disaat itu lebih membuatku
bahagia.
Piagam penghargaan serta beasiswa sekolah gratis pun menjadi hadiahku.
Ayah benar keajaiban itu ada. Akhirnya aku dapat bersekolah.
Walau aku sudah bersekolah, aku juga tidak akan pernah melupakan ajaran ayah dan akan menjaga sepeda tua ayah.
SELESAI
Oleh :
Nama: Sindi Violinda
Alamat: Jl. Marindal 1 Gg. Family pasar 5 No.11 Medan – Sumatera Utara 20361
Email: sindi.violinda[-at-]yahoo.com
Twitter: @xiundong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar