Pertama melihatmu. Kau sudah membuatku tertarik. Kau terlihat begitu
menarik. Kau seperti berbisik, berbisik pada ku untuk menyukaimu. Aku
tak perlu tau siapa namamu, melihatmu dari kejauhan saja sudah membuat
ku seperti bumi yang tersinar oleh matahari. Mengahangatkan hati ku yang
telah lama tak terhangatkan oleh sesosok perempuan yang berbeda
sepertimu. Yang aku ketahui, kamu perempuan yang cukup cuek jika
didekati lelaki.
Berkenalan denganmu, cukup membuat ku gugup dan takut, aku takut
setelah aku berkenalan denganmu dan mendekatimu kau malah menjauh dari
ku. Aku memang bukan seorang lelaki idaman wanita yang banyak didekati
para wanita. Jadi maafkan jika cara ku menyukaimu tidak seperti
laki-laki biasanya.
Berkumpul dengan teman-teman ku. Ya.. itu memang keseharian ku. Tak
seru jika sehari tak bertemu dan bermain dengan teman teman ku. Namun
juga tak seru dan akan membuat rindu lalu menjadi sendu jika sehari aku
tak melihat senyuman manismu. Baru datang ke sekolah saja, aku sudah
disuguhi senyumnya. Ya. .meskipun ku tahu senyuman manis itu bukan untuk
ku. Namun setidaknya aku tahu bahwa pagi itu juga dia sudah diberi
kebahagiaan oleh Allah. Meskipun begitu bukan aku juga yang membuatnya
bahagia.
Beberapa hari ku menyukainya, kau selalu membuat rindu di dalam hati
ini. Rasanya terus menerus berkembang, padahal aku merasa tak pernah
menyirami rasa rindu ku ini. Ataukah aku tak sadar? Aku takut nantinya
jika rasa suka dan rindu ini malah berkembang menjadi rasa sayang. Rasa
sayang yang tak terbalas, ya mungkin bisa dibilang begitu.
Suatu pagi, baru saja aku bangun, pikiran ku tiba tiba tertuju
padanya. Sampai sampai orangtua ku melihat ku yang sedang senyum senyum
sendirian dan membuat ku kaget ketika melihat orangtua ku sedang
memperhatikan ku. Dan membuat orangtua ku bertanya penasaran, apa yang
sedang terjadi, meskipun aku tau orangtua ku pura pura tak tau. Hm..
Seperti tidak pernah merasakan menjadi anak muda saja, ucapku dalam
hati. Aku menjawab seadanya saja, kalau aku sedang jatuh cinta. Orangtua
ku hanya tertawa.
Lalu memberi nasihat..
Ayah tau, kamu itu anak yang hebat, ayah juga tau kamu itu anak yang
kuat. Namun ketahuilah, lelaki itu bisa menangis, menangis karena cinta.
Jatuh cinta, memang kata orang-orang itu adalah sesuatu yang bisa
membuat orang yang merasakannya jadi bahagia, jadi semangat, merasa
hidupnya paling bahagia. Itu saat merasakan cinta. Namun di sisi lain,
cinta juga bisa membuat kita jatuh. Kamu akan menjadi seorang yang
merasa paling lemah jika sudah tak mendapatkan lagi kasih sayang atau
cinta dari orang yang kamu sayang itu. Banyak kan, orang yang pengen
bunuh diri karena cinta. Itu namanya alay nak.. Lalu disaat orang yang
kamu cinta ternyata tidak mencintaimu? Apa kamu mau terus mencintai dia?
Lebih baik kamu fokus pada belajarmu sekarang ini. Urusan perempuan
nanti saja. Kamu pasti akan merasakannya nanti, pasti! Sekarang kamu
kejar dulu mimpimu. Jika kamu sukses, pasti banyak kok yang melirik
kamu. Mungkin salah satunya orang yang kamu suka itu. Jadikan dia
motivasi yang bisa bikin kamu semangat belajar. Tapi bukan berarti kamu
harus pacaran sama dia, kalo diputusin bisa bisa malah bikin ngedrop apa
apanya dalam diri kamu. Banyakkan tuh yang putus sama pacarnya jadi ga
mau makan. Nyiksa diri sendiri. Yang repot orangtua lagi, dia yang bikin
kamu ngedrop kan cuek aja.
Dan kalo tiba tiba dia ada yang punya? Perjalanan masih panjang kan?
Kalo dia udah dapetin yang lain. Ya.., mungkin dia bukan yang terbaik
buat kamu. Dan kamu bakal dapet yang terbaik lebih dari dia. Pokonya
kejar dulu semua impian dan cita-citamu dulu.
Cerpen Karangan: Sopianti Rahayu
Blog: so-pi-an-ti.blogspot.com
Facebook: https://www.facebook.com/sopi.rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar